Senin, 28 Februari 2011

Ilmu Alamiah Dasar dan Evolusi


IAD DAN EVOLUSI MENURUT PARA PEMIKIR
OLEH: MUCH RIKHAN FUADI


PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Telah banyak diketahui bahwa sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi sejak beberapa wakyu silam. Manusia menggunakan teknologi karena mempunyai akal dan pikiran. Dengan akal, manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, lebih nyaman, lebih praktis, lebih serba cepat dan lain sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena adanya penggunaan akal untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi oleh manusia itu sendiri.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat pada saat ini tidak dapat dielakkan lagi, berbagai penemuan baru muncul tiap harinya. Berbagai macam model maupun feature handphone yang baru selalu dipromosikan oleh para vendor, mulai dari yang harganya murah sampai yang paling mahal. Notebook atau yang biasa disebut laptop sekarang seperti “kacang goreng”, ada di setiap toko komputer yang dulunya hanya menjual PC (personal computer) saja, itupun ditawarkan dengan harga yang super murah hampir setara dengan desktop kelas menengah. Pada prinsipnya teknologi ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi atau melakukan sesuatu.
Manfaat positif yang didapat dari penggunaan teknologi ini sudah pasti banyak dan beraneka ragam. Pada saat handphone (HP) pertama kali diperkenalkan, masyarakat begitu antusias dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan. Pada saat itu fungsinya hanya untuk memperlancar komunikasi, namun sekarang hampir setiap handphone memiliki fasilitas pemutar lagu, yang hanya berfungsi sebagai penghibur. Selain itu, terdapat pula berbagai macam fasilitas yang ditawarkan, seperti kamera beresolusi tinggi, bentuk yang “aneh”, business card scanner, push email, wifi, sampai pada bahan dari handphone yang dapat dipesan sendiri oleh pembeli yang ingin tampil beda. Dengan kata lain, handphone adalah ekspresi dari diri penggunanya. Sama halnya dengan handphone, laptop pun tidak mau ketinggalan. Selalu ada terobosan baru seperti Finger Print Reader dan berbagai fasilitas yang terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu. Hingga saat ini muncul fenomena dimana handphone diciptakan untuk menjadi komputer dan komputer diciptakan untuk menjadi handphone. Semua itu karena produsen handphone menawarkan produk yang ingin membuat para pembeli bisa menikmati handphone yang mempunyai banyak fasilitas yang menghibur sekaligus alat untuk mencatat berbagai keperluan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Sedangkan laptop dirancang sedemikian kecil dan ringan namun tetap mempertahankan fungsi utamanya.
Jarang sekali orang menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh alat-alat tersebut. Banyak orang mengalami gangguan dalam tidur ketika mendapat pesan dari handphone yang bahkan terlihat seperti mendapat sebuah hadiah lewat pesan tersebut. Sekarang banyak sekali operator seluler yang muncul menawarkan berbagai kemudahan dalam berkomunikasi, mulai dari tarif yang super murah sampai pada free talk. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan telepon dalam waktu yang lama akan mengakibatkan jaringan pada otak manusia terganggu. Selain itu, penggunaan alat–alat tersebut dapat mengakibatkan semakin susahnya untuk mengingat hari-hari penting kerabat atau orang-orang terdekat karena adanya ketergantungan pada alat tersebut. Dengan kata lain, teknologi membuat manusia semakin malas untuk mengingat sesuatu yang sebenarnya.
B. Permasalahan
Teori evolusi terus berkembang, khususnya sejak Edwin Hubble pada 1929 dengan menggunakan efek Dopler menyatakan ide Big Bang, yang terjadi 14 milliar tahun lalu, dan diperkuat oleh Arno Penzias dan Robert Wilson pada 1965 yang secara kebetulan menemukan sinyal microwave di alam semesta yang intinya: memperkuat teori Big Bang, sekaligus evolusi.
Setidaknya, sampai saat ini, para scientist sudah bisa menginterpretasikan awal ledakan dari Big Bang, yang terjadi pada 10 pangkat sejuta pangkat sejuta pangkat sejuta pangkat sejuta pangkat sejuta pangkat sejuta detik pertama ...! Tapi salah satu pertanyaan yang belum terjawab saat ini adalah apakah alam raya akan berkembang terus atau karena beberapa hal gravitasi akan mengambil alih dan mulai menarik kembali semua kebelakang yang menyebabkan: Big Crunch?
Masalah penciptaan manusia termasuk salah satu pembahasan kuno yang mungkin telah mendapat perhatian dari sejak manusia itu diciptakan. Dengan menilik kitab-kitab samawi beberapa agama seperti agama Yahudi, Kristen, dan Islam, kekunoan pembahasan dapat kita lihat dengan jelas. Makalah ini ingin mengupas sebuah pembahasan komparatif antara ayat-ayat kitab samawi yang menyinggung penciptaan manusia dan teori evolusi. Dengan kata lain, perbandingan antara keyakinan para ahli tafsir dan pengetahuan yang diyakini oleh para ilmuwan ilmu alam tentang tata cara penciptaan manusia. Akan tetapi, kejelasan tentang masalah ini bergantung pada penjelasan yang benar tentang teori pemikiran ini, dan juga pada pemaparan latar belakang sejarah dan sikap-sikap yang pernah diambil dalam menanggapinya.
C. Rumusan Masalah

Apakah seluruh jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan muncul dengan bentuk seperti ini? Ataukah seluruh binatang dan tumbuh-tumbuhan itu berasal dari spesies yang sangat sederhana dan hina, lalu mereka mengalami perubahan bentuk lantaran faktor lingkungan dan natural yang beraneka ragam? Kita ingin menemukan sumber kehidupan manusia. Apakah seluruh jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan muncul dengan bentuk seperti ini dan dengan karakteristik dan keistimewaan yang independen dari sejak awal mereka diciptakan.




PEMBAHASAN



A. Teori-Teori Para Ahli Tentang Kehidupan
Teori pertama dikenal dengan nama teori Fixisme dan diyakini oleh para pemikir pada masa-masa terdahulu. Sedang teori kedua dikenal dengan nama teori Transformisme dan diterima oleh para ilmuwan dari sejak abad ke-19 Masehi. Teori pertama meyakini adanya aneka ragam spesies makhluk yang bersifat independen; artinya manusia berasal dari manusia dan seluruh binatang yang lain juga berasal dari spesies mereka masing-masing. Akan tetapi, teori kedua beranggapan bahwa penciptaan spesies-spesies yang ada sekarang ini berasal dari makhluk dan spesies-spesies yang berbeda.
Para ilmuwan berkeyakinan bahwa teori Evolusi alam natural paling tidak seusia dengan masa para filosof Yunani. Sebagai contoh, Heraclitus meyakini bahwa segala sesuatu senantiasa mengalami proses dan evolusi. Ia menegaskan, “Kita harus ketahui bersama bahwa segala sesuatu pasti mengalami peperangan, dan peperangan ini adalah sebuah keadilan. Segala sesuatu terwujud lantaran peperangan ini, dan setelah itu akan sirna.” Segala sesuatu selalu berubah dan tidak ada suatu realita yang diam. Ketika membandingkan antara fenomena-fenomena alam dengan sebuah aliran air sungai, ia berkata, “Kalian tidak dapat menginjakkan kaki dalam satu sungai sebanyak dua kali.” Mungkin filosof pertama yang mengklaim teori Transformisme (perubahan gradual karakteristik dan spesies seluruh makhluk hidup) adalah Anaximander. Ia adalah filosof kedua aliran Malthy setelah Thales. Ia beryakinan bahwa elemen utama segala sesuatu adalah substansi yang tak berbatas, azali, dan supra zaman. Anaximander juga berkeyakinan bahwa kehidupan ini berasal dari laut dan bentuk seluruh binatang seperti yang kita lihat sekarang ini terwujud lantaran proses adaptasi dengan lingkungan hidup.
Manusia pada mulanya lahir dan terwujud dari spesies binatang lain. Hal ini lantaran binatang-binatang yang lain dapat menemukan sumber makanannya dengan cepat. Akan tetapi, hanya manusia sajalah yang memerlukan masa yang sangat panjang untuk menyusu pada ibu yang telah melahirkannya. Jika manusia memiliki bentuk seperti yang dapat kita lihat sekarang ini sejak dari permulaan, niscaya ia tidak akan dapat bertahan hidup.
Meskipun teori Evolusi memiliki masa lalu yang sangat panjang, tetapi teori ini tidak memperoleh perhatian yang semestinya dari para ilmuwan selama masa yang sangat panjang. Dengan kemunculan para ilmuwan seperti Lamarck, Charles Robert Darwin, dan para ilmuwan yang lain, teori ini sedikit banyak telah berhasil menemukan posisi ilmiah yang semestinya.
Di penghujung abad ke-18 dan permulaan abad ke-19, seorang ilmuwan ilmu alam berkebangsaan Prancis yang bernama Cuvier melontarkan sebuah teori tentang penciptaan makhluk hidup. Ia berkeyakinan bahwa makhluk hidup muncul selama masa yang beraneka ragam dalam tataran geologi. Lantaran revolusi-revolusi besar dan tiba-tiba yang pernah terjadi di permukaan bumi, seluruh makhluk hidup itu musnah. Setelah itu, Tuhan menciptakan kelompok binatang baru dalam bentuk yang lebih sempurna. Periode-periode makhluk selanjutnya juga muncul dengan cara yang serupa. Teori ini dalam ilmu geologi dikenal dengan nama Catastrophisme; yaitu revolusi besar di permukaan bumi. Ia mengingkari seluruh jenis hubungan kefamilian antara makhluk hidup pada masa kini dan makhluk- makhluk yang pernah hidup sebelumnya.
Dampyer menulis, “Teori pertama yang sangat mengena dan begitu logis adalah teori Lamarck (1744 – 1829 M).” Ia menekankan bahwa faktor evolusi (makhluk hidup) adalah perubahan-perubahan menumpuk (accumulated transformations) yang disebabkan oleh faktor lingkungan hidup dan dimiliki oleh setiap makhluk hidup dengan cara warisan. Menurut Buffon, pengaruh perubahan lingkungan hidup terhadap komposisi seseorang sangat minimal. Tetapi Lamarck berkeyakinan bahwa jika perubahan-perubahan yang diperlukan dalam tindakan bersifat permanen, maka seluruh perubahan itu akan mengubah seluruh anggota tubuh yang telah kuno, atau jika tubuh membutuhkan sebuah anggota baru, maka perubahan itu akan menciptakannya.

B. Aliran Teori Revolusi Lamarck
Lantaran pandangan yang beraneka ragam terhadap struktur alam, para pendukung teori Evolusi Spesies memiliki sikap dan haluan yang sangat beragam. Atas dasar ini, pada setiap penggalan sejarah, banyak hipotesis baru yang dilontarkan untuk menepis teori-teori oposisi. Aliran Lamarckisme, Neo Lamarckisme, Darwinisme, Neo Darwinisme, dan teori Mutasi (perubahan secara tiba-tiba) adalah lima aliran yang mendukung teori Evolusi.
Lamarck, seorang zoolog berkebangsaan Prancis, ini adalah biologis pertama yang telah berhasil mengokohkan teori Evolusi berpijak di atas konsep-konsep ilmiah. Ia mendeklarasikan teorinya itu pada tahun 1801 M. dengan menerbitkan bukunya yang berjudul Falsafeh-ye Janevar Shenasi (Filsafat Zoologi). Ia tidak meyakini bahwa undang-undang yang berlaku di alam ini keluar dari kehendak Ilahi yang azali. Tetapi ia berkeyakinan bahwa motor utama penggerak sebuah kesempurnaan adalah sebuah power yang menjadi faktor keterwujudan spesies-spesies yang lebih sempurna melalui kaidah “pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh”.
Menurut Lamarck, setiap makhluk hidup pada permulaannya sangat hina dan sederhana sekali. Lalu lantaran beberapa kausa dan faktor, makhluk hidup itu mengalami evolusi menjadi spesies yang lebih sempurna. Faktor-faktor tersebut adalah lingkungan hidup, pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh, kehendak, dan perpindahan seluruh karakteristik yang bersifat akuisitif (iktisâbî).
Substansi klaim Lamarck adalah perubahan lingkungan hidup menyebabkan perubahan anggota tubuh. Seekor binatang untuk menjalani kehidupan terpaksa harus memanfaatkan sebagian anggota tubuhnya melebihi anggota tubuh yang lain. Dengan memperkuat fungsi sebagian anggota tubuhnya dan meminimalkan fungsi sebagian anggota tubuh yang lain, ia melestarikan kehidupannya.
Dengan kata lain, perubahan kondisi kehidupan menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru. Jika makhluk hidup tidak memperdulikan seluruh kebutuhan itu, maka ia akan musnah. Tetapi jika ia harus memenuhi seluruh kebutuhan itu, maka ia memerlukan anggota tubuh yang sesuai. Dengan demikian, sebuah evolusi dalam struktur tubuhnya akan terjadi. Jika ia memanfaatkan sebagian anggota dalam jumlah yang minimal, maka anggota tubuh itu akan melemah dan kadang-kadang akan musnah. Tetapi jika ia melakukan aktifitas dalam kadar yang maksimal, maka anggota-anggota tubuh baru akan muncul. Pada akhirnya, perubahan-perubahan akuisitif (iktisâbî) ini akan diwarisi oleh generasi- generasi makhluk hidup berikutnya. Faktor lain evolusi itu adalah kehendak dan keinginan yang dimiliki oleh makhluk hidup. Artinya, ia ingin mengadaptasikan diri dengan lingkungan hidup dan mengatasi seluruh kebutuhan hidupnya.
Teori Noe Lamarckisme muncul ke arena ilmu Biologi berkat usaha keras Gope, seorang ahli Biologi berkebangsaan Amerika. Teori ini sangat serupa dengan teori Lamarck berkenaan dengan evolusi spesies dan peran beberapa faktor penting seperti kondisi lingkungan hidup, pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh, dan pewarisan karakteristik yang bersifat akuisitas (iktisâbî). Akan tetapi, dalam menanggapi kehendak dan keinginan makhluk hidup untuk mengubah anggota tubuhnya sendiri.










KESIMPULAN




Lamarck, seorang zoolog berkebangsaan Prancis, ini adalah biologis pertama yang telah berhasil mengokohkan teori Evolusi berpijak di atas konsep-konsep ilmiah. Ia mendeklarasikan teorinya itu pada tahun 1801 M. dengan menerbitkan bukunya yang berjudul Falsafeh-ye Janevar Shenasi (Filsafat Zoologi). Ia tidak meyakini bahwa undang-undang yang berlaku di alam ini keluar dari kehendak Ilahi yang azali. Tetapi ia berkeyakinan bahwa motor utama penggerak sebuah kesempurnaan adalah sebuah power yang menjadi faktor keterwujudan spesies-spesies yang lebih sempurna melalui kaidah “pemanfaatan dan non-pemanfaatan anggota tubuh”.
Ia berpendapat bahwa semua makhluk hidup yang ada saat ini adalah dulunya bermula dari sesuatu yang sederhana dan hina. Dengan memperkuat teori Evolusi, ia telah membuat dirinya sealiran dengan tokoh teori evolusi lainya, semisal Charles Robert Darwin dengan penekanan utama pada seleksi alam. Lamarck tidak percaya akan kehendak Ilahi yang azali, ia lebih percaya pada kemampuan makhluk hidup untuk beradaptasi sehingga munculah spesies-spesies baru yang lebih sempurna dan lebih komplek dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentar Anda disini,